Aturan penggunaan huruf kapital, miring, dan tebal dijabarkan begitu lengkap di dalam Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) edisi ke-5. Pengetahuan dalam penggunaan diperlukan sebagai bekal wawasan umum sebelum menghadapi UTBK. Ada beberapa pengecualian yang perlu digarisbawahi sehingga membuat materi yang receh ini menjadi lubang jebakan yang bisa menghantam nilai UTBK-mu, loh!
Bekal materi ini akan membahas terkait aturan penggunaan dan pengecualian-pengecualian pada beberapa keadaan dalam penulisan bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai EYD edisi ke-5.
Huruf Kapital
Penggunaan huruf kapital dalam EYD edisi ke-5 diatur dalam 23 pasal. Tentu, pembagian kapan digunakan dan kapan dilarang ini harus di luar kepala ketika perang UTBK berlangsung. Maka, konsep memahami peraturan ini akan dijabarkan sesuai fungsinya yaitu kapan digunakan dan kapan penggunaannya dilarang. ditambah lagi, dalam EYD 5 tidak dijelaskan secara rinci sehingga dapat membuat ambigu bagi yang awam dalam memperdalam ilmu bahasa Indonesia.
Penggunaan huruf kapital
Huruf pertama setiap awal kalimat
- Pekan ini, siswa kelas 12 menempuh ujian praktik bersama.
- Sikap-sikap kenegarawan harus ditunjukkan di tengah keadaan saling memihak paslon capres.
- Apakah bisa kau membantuku?
Huruf pertama unsur nama orang(termasuk julukan khusus), gelar, dan pangkat
contoh :
Aldi Firmansyah
Prabowo Subianto
Anies Baswedan
contoh julukan : Bapak Pembangunan, Ayam Jantan dari Timur
contoh nama gelar : S.S., M.S,i., Ph.D.
contoh nama pangkat : Kol., Purn.,
- Ketika sebagai sapaan, penggunaanya sebagai berikut :
Selamat pagi, Pak Guru.
Selamat datang, Yang Mulia.
Siap laksanakan, Jenderal.
Kata Anda ditulis dengan huruf awal kapital
- Penulisan Anda pada awal, tengah dan akhir kalimat unsur huruf pertamanya ditulis kapital.
contoh :
Apakah Anda bersedia?
Anda diberi mandat sebagai penanggung jawab proyek ini.
Huruf pertama nama orang pada nama teori, hukum, dan rumus
- teori Darwin, hukum Newton, rumus Phytagoras.
Penulisan hari dan bulan menggunakan huruf kapital
- Penulisan ini mengacu pada huruf pertama pada nama tahun, bulan, hari dan hari besar lainnya.
contoh : tahun Hijriyah, hari Minggu, bulan Januari, hari Natal.
- Perlu diperhatikan! Penggunaan huruf kapital juga digunakan pada huruf pertama unsur nama peristiwa sejarah. Akan tetapi tidak jika tidak digunakan sebagai nama.
contoh digunakan sebagai nama: Konferensi Asia Afrika, Hari Lahir Pancasila
contoh tidak digunakan sebagai nama : kampanye besar partai PSI, tiap tahun kami memperingati proklamasi kemerdekaan.
Awal kalimat petikan langsung
- Perlu diperhatikan, penulisan huruf kapital dalam petikan langsung tidak dibatasi oleh kata apapun sehingga semua unsur kata di awal kalimat dalam petikan langsung menggunakan kapital.
contoh :
Sambil terpejam mereka seraya memanjatkan doa, "Ya Tuhan, kuatkanlah kami."
"Kesepakatan ini telah bulat, tidak dapat diganggu gugat," ucapnya menutup diskusi rapat.
Huruf pertama pada konteks kerohanian
- Perlu diperhatikan, konteks kerohanian mengacu pada nama agana, kitab suci, dan Tuhan. Bagaimana jika ateis dan animisme? ditulis huruf kecil/biasa karena bukan termasuk perincian mewakili hal di atas.
contoh :
Tuhan Yang Maha Esa bersama orang-orang yang sabar.
Islam, Kristen, Hindu, Buddha, Konghucu
Al-Qur'an, Weda, Injil.
Digunakan pada nama bangsa, suku, dan bahasa
- Perlu diperhatikan penulisan huruf kapital digunakan pada nama bangsa, suku, dan bahasanya. Penulisan bangsa, suku, dan bahasa baik disertai namanya atau tidak tetap memakai huruf kecil kecuali di awal kalimat.
contoh :
Lingua Edu menyampaikan bahasa Indonesia masuk dalam peringkat ke-10 bahasa dengan jumlah penutur terbanyak.
Bangsa Indonesia merupakan bangsa multikultural.
Kitab Negara Kertagama ditulis dengan aksara Bali dan disahkan dengan aksara Jwa Kuno.
Populasi suku Betawi sebanyak 6.807.968 jiwa terbanyak nomor enam di Indonesia
Digunakan pada semua kata perihal kenegaraan
- Perlu dperhatikan huruf kapital digunakan pada nama negara, lembaga, badan, organisasi dan dokumen-dokumen penting.
contoh :
ASEAN didirikan oleh 10 negara anggota, yaitu : Brunei Darussalam, Indonesia, Kamboja, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand dan Vietnam.
Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR-RI)
Perpres Nomor 11 Tahun 2024 tentang Perubahan Atas Perpres Nomor 98 Tahun 2020
Kitab Undang-Undang Hukum Pidana
- Perlu diperhatikan, jika letak geografi disertai dengan nama maka keduanya di unsur awal kata ditulis dengan huruf kapital. Jika hanya bentuk geografinya tidak ditulis huruf kapital.
Contoh penulisan letak geografi disertai nama: Benteng Kedung Cowek, Kompleks Pemakaman Sunan Ampel, Gunug Merapi, Sungai Bengawan, Jakarta, Desa Ngrandu.
Contoh bentuk geografinya saja : pulang ke desa, Indonesia kini memiliki 38 provinsi, bangunan kota-kota begitu tinggi mencakar langit, selat dapat surut beda dengan laut, gunung masih menjadi tujuan destinasi liburan orang-orang kota.
- Perlu diperhatikan, huruf kapital juga digunakan pada nama geografi yang menyatakan asal daerah
contoh : batik Pekalongan, lapis kukus Surabaya, apel Malang.
Huruf pertama pada setiap kata di dalam judul buku, karangan, majalah, dan artikel
- Koran Kompas kini bisa dinikmati secara digital
- Bahkan sampai sekarang novel Sitti Noerbaya masih eksis di lintas generasi
- Majalah Smarteen kini bisa dipesan secara kolektif
Ungkapan kekerabatan
- Kata atau ungkapan yang digunakan dalam pengacuan ditulis dengan huruf awal kapital.
contoh :
Bapak-bapak RW 12 diharapkan untuk berpartisipasi aktif dalam kerja bakti serentak besok Minggu.
Liburan semester ini kita akan mengunjungi Kakek di Jakarta
- Kata atau ungkapan yang diikuti oleh kata yang menunjukkan kepemilikan ditulis dengan nonkapital.
contoh :
Hormat dan patuh kepada bapak dan ibu kita adalah sebuah kewajiban.
Kemarin Minggu, saya baru saja pulang kampung menemui kakek saya.
Huruf Miring
Penggunaan huruf miring pada Ejaan Yang Disempurnakan edisi ke-5 hanya pada tiga kejadian.
Huruf miring untuk menulis judul yang dikutip dalam tulisan
- Judul yang dimaksud adalah judul buku, film, album lagu, acara televisi, judul siniar, lakon dan nama media massa.
Beberapa contoh penggunaannya sebagai berikut :
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa 2018. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi kelima. Catatan kedua. Jakarta : Balai Pustaka.
Acara Bulan Bahasa tahun ini diliput oleh kompas.com.
Film Ancika 1995 menjadi patah hati terbesar bagi penontonnya yang setia sejak Dilan 1990.
Huruf miring digunakan untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, atau kelompok kata pada kalimat.
Abah Anies memiliki huruf e di tengah i dan s nya
Seorang negarawan perlu menjunjung tinggi kode etik sebagai pemangku kepentingan.
Huruf miring digunakan untuk menuliskan kata atau ungkapan dalam bahasa daerah atau bahasa asing
- Catatan penting : nama diri, seperti lembaga, nama orang, atau merk dagang tidak ditulis dengan huruf miring. jika ditulis dengan esin tik atau tulis tangan, bagian yang dicetak miring dapat diwakili dengan garis bawah satu.
Contoh penggunaan huruf miring sebagai kata ata ungkapan bahasa daerah atau bahasa asing :
Dalam melakukan apapun perlu ada persiapan dan kemampuan, seperti pepatah jawa Jer Basuki Mawa Bea.
Jangan lupa ilmu padi! Atau ilmiahnya Oryza sativa L.
Huruf Tebal
- penggunaan huruf tebal difungsikan untuk menegaskan bagian yang dikhususkan oleh huruf miring, misalnya :
konsosnan h pada kata wudhu sebaiknya dihilangkan agar katanya baku menjadi wudu.
kata bin yang berarti anak dari tidak ditulis kapital, misalnya Aldi Firmansyah bin Sunawan
- Huruf tebal juga digunakan pada bagian karangan, seperti bab dan sub bab.